Man
Teman DPUPR Kabupaten Magelang pernahkah teman teman memperhatikan pohon pohon
perindang yang ada di sepanjang jalan di pinggir pinggir jalan?
Pohon pohon tersebut dinamai
Pohon Ayoman, pohon ayoman sendiri adalah pohon yang ditanam sebagai peneduh
jalan atau yang ditanam di taman dan menjadi milik aset milik Pemerintah Daerah
( Peraturan Bupati Magelang No 55 Tahun
2015 )
Berikut kriterianya :
Dapat menyerap gas CO2 dan
timbal secara lebih, dapat menghasilkan Oksigen, tinggi pohon lebih dari 3
meter, namun tidak lebih dari 12 meter. Di perumahan-perumahan saat ini,
biasanya menyediakan halaman untuk area tanaman dengan lebar 3x3 meter, rimbun
dengan kerapatan daun yang bisa menutupi sinar matahari, tajuk luas atau mampu
menutupi area yang luas, perawatannya mudah, pertumbuhan agak cepat, namun
tetap saja harus menunggu sekitar 3 tahun, daunnya tidak mudah rontok.
rantingnya tidak mudah patah bila tertiup angin kencang, ranting atau cabang
tidak berukuran terlalu besar, karena berbahaya bila tumbang dan menimpa orang
yang berada di bawahnya atau genteng rumah, akar kuat menghujam ke dalam tanah
sehingga pohon tidak mudah tumbang bila tertiup angin kencang, akar tidak
timbul ke permukaan yang dapat merusak lantai dan tembok rumah atau trotoar,
serbuk sarinya tidak bersifat alergi bagi penderita asma, disukai
burung-burung.
Adapun jenis-jenis pohon
yang biasa dijadikan sebagai pohon peneduh baik disepanjang jalan raya maupun
di sekitar rumah :
1. Pohon Tanjung. Meskipun
batangnya tidak terlalu besar dan terlalu tinggi, namun pohon ini sangat
rindang dengan tajuk luas dan tumbuh secara simetris. Daunnya tidak mudah
rontok, Rantingnya juga tidak terlalu besar dan tidak mudah patah. Pohon ini
bisa mencapai tinggi 15 meter , meskipun sangat jarang ditemui.
2. Ketapang Kencana
(terminalia mantaly). Pohon asal Madagaskar ini berwujud ramping, namun
memiliki ranting membentang dan bertingkat sehingga tepat untuk dijadikan
sebagai peneduh halaman. Ketapang Kencana mampu tumbuh dengan ketinggian mencapai
10 - 20 m dengan batang berdiri tegak dan rapi. Pohon ini juga memiliki ranting
ramping yang tumbuh lurus. Daun-daun kecilnya juga subur bergerombol seperti
membentuk payung sehingga bisa melindungi tanaman yang ada di bawahnya. Daun
pohon ini berwarna hijau terang ketika berumur muda, dan akan tetap terlihat
hijau meskipun tengah terjadi pergantian musim. Selain itu, pohon ini juga
memiliki bunga berwarna kehijauan dan buah kecil berukuran sekitar 1,5 cm.
3. Pohon Beringin. Pohon
beringin mempunyia filosofi kokoh kuat dan mengayomi. Beringin tidak tumbuh ke
atas namun tumbuhnya melebar, mengembang dan terkadang kembali ke bawah
menjuntai. Itulah mengapa sebabnya pohon beringin ini cocok dijadikan sebagai pohon peneduh. Tanaman
beringin memiliki kemampuan sebagai tanaman konservasi mata air dan penguat
lereng alami. Hal tersebut dapat dilihat dari struktur perakarannya yang dalam
dan akar lateral yang mencengkeram tanah dengan baik. Beringin merupakan
tanaman yang memiliki kemampuan hidup dan beradaptasi dengan bagus pada
berbagai kondisi lingkungan. Beringin juga merupakan tanaman yang memiliki umur
sangat tua, tanaman tersebut dapat hidup dalam waktu hingga ratusan tahun.
4. Glodokan Tiang
(Polyalthia longifolia). Merupakan tumbuhan evergreen yang berasal dari India,
umumnya ditanam karena keefektifannya dalam mengurangi polusi suara. Kenampakan
pohon ini berupa piramida simetris dengan cabang seperti pendulum dan daun lanset
dengan tepi bergelombang. Pohon ini dapat tumbuh hingga mencapai 30 kaki. Akar
pada glodokan ini cukup menembus ke dalam, tidak dangkal, tetapi juga tidak
menjalar dengan ekstensif yang bisa mengganggu struktur seperti trotoar, jalan
dan bangunan di dekatnya. Sehingga selain terdapat di hutan kota, pohon ini
biasa ditanam di sepanjang pinggiran jalan sebagai peneduh jalan. Habitat dari
tanaman ini terdapat di Dataran rendah
dengan tanah yang gembur.
5. Pohon Mangga. Pohon ini
paling banyak ditanam di komplek perumahan karena dapat tumbuh dengan cepat,
rimbun, buah bisa dimakan, akar ke dalam tanah, tidak merusak lantai dan
tembok. Pohon ini umumnya mempunyai tinggi 4-10 meter karena ditanam dari cangkokan bukan dari
biji. Sebenarnya pohon ini bisa tinggi 10-40 meter dengan lebar batang yang
cukup besar. Pada saat pertumbuhan, perlu bagi anda untuk memangkas beberapa
ranting karena pertumbuhan mereka tidak simetris dan perlu diatur. Beberapa
jenis pohon mangga seperti harum manis memiliki sedikit ranting-ranting kecil
(kurang rimbun), karena cabangnya sedikit namun tumbuh terus sehingga kadang
pertumbuhan cabang melengkung dan turun ke bawah karena tidak kuat menahan
beban, apalagi saat berbuah.
6. Pohon trembesi. Pohon ini
banyak ditanam sebagai peneduh jalan. Pohonnya besar seperti payung. Akar,
batang, dan dahannya sangat besar seperti raksasa pohon yang indah. Usia pohon
trembesi bisa mencapai ratusan tahun. Naungan daun pohon trembesi bisa
menurunkan suhu udara sekitarnya. Kesejukan itu juga disebabkan pohon trembesi
mampu menyerap gas karbon dioksida di udara. pohon trembesi sanggup menyerap 28
ton gas karbon dioksida setiap tahunnya. Sehingga tidak heran jika disepanjang
kini ditanami pohon trembesi.
7. Pohon mahoni. Pohon ini
cocok dijadikan sebagai tanaman peneduh jalan karena mampu tumbuh hingga
puluhan tahun, tidak mudah terkena hama atau penyakit, tidak mudah tumbang
dengan struktur kayu yang kuat, tumbuh lurus ke atas dengaan tajuk tinggi di
atas batas ketinggian kendaraan. Pohon mahoni selain untuk perindang jalan,
sebenarnya dapat juga ditanam sebagai tanaman produksi, hal ini karena kayu
pohon mahoni bernilai ekonomis yang sangat tinggi. Kayu pohon mahoni cukup
keras, awet dan memiliki motif serta memiliki warna yang menarik.
8. Pohon Kiara Payung yang
mempunyai nama ilmiah Fellicium Decipiens, adalah pohon tropis yang berasal
dari Afrika Timur dan India Selatan. Meskipun tergolong pohon tropis,
orang-orang di luar negeri biasa menyebutnya sebagai Japanese Fern Tree. Pohon
ini sangat baik sebagai pohon peneduh di halaman rumah karena selain sangat
rindang dan bertajuk luas. Kemampuan menyeap CO2 pun sangat bagus, tingginya dapat mencapai 11
meter, namun yang sering ditemui 4-8 meter saja.
9. Pohon Angsana. Angsana
atau yang dikenal dengan nama sonokembang (Pterocarpus indicus), merupakan
salah satu pohon asli semenanjung Malaya yang banyak digunakan oleh manusia
terutama bagian kayunya. Kayu dari pohon angsana ini memiliki nilai ekonomi
yang baik dipasar dunia. Tanaman ini biasanya menghiasi pinggiran jalan raya
sebagai pohon peneduh. Tinggi pohon Angsana bisa mencapai 40 meter dan gemang
mencapai 350 cm.
10. Pohon Asam Jawa. Tanaman
asam jawa memang sangat baik pertumbuhannya didaerah yang memiliki iklim
tropis, Tanaman ini di perkirakan berasal dari wilayah afrika timur,
penyebarannya hingga asia tropis, karibia dan amerika latin. Di indonesia
sendiri, tanaman ini sengaja ditanam untuk keperluan komoditi dan pohon
peneduh. Dengan bentuk pohon yang tinggi, rindang, serta berakar kuat, tanaman
asem jawa segaja ditanam untuk memperindah lingkungan dan pohon peneduh di
jalan-jalan kota dan jalan raya. Pohon asam juga bisa berperan sebagai bahan
penghijauan dan untuk menahan angin, bisa juga digunakan untuk memperbaiki
kawasan yang gersang dan tandus.
Itulah beberapa jenis pohon
yang biasa di manfaatkan sebagai pohon peneduh baik di pekarangan rumah maupun
di sepanjang jalan raya. (sumber: http://www.mitrabibit.com)
Di sepanjang jalan kaupaten
Magelang pun saat ini banyak pohon pohon ayoman yang tumbuh dengan bermacam
macam jenis pohon dan diameter pohon yang bermacam macam.
Dalam pemeliharaannya pohon
pohon tersebut dirawat oleh DPUPR Kab Magelang, seperti yang dilakukan oleh
Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan DPUPR Kabupaten Magelang pada hari Sabtu
5 Juni 2021 yaitu dengan perapian pemangkasan pohon pohon ayoman di sepanjang
ruas jalan Kota Mungkid – Tanjung anom Kalinegoro Mertoyudan.
Pemeliharaan ini dilakukan dengan memaksimalkan peralatan yang bisa menjangkau sampai diatas yaitu dengan crane dan dilaksanakan oleh para tenaga lapangan untuk mencegah tumbangnya atau patahan patahan ranting dahan pohon yang sudah
lapuk atau kering yang bisa membahayakan pengguna jalan yang melintas.
Terus Bersinergi dan Tetap
Semangat Man Teman DPUPR Kab Magelang .
Created At : 2021-06-07 00:00:00 Oleh : ADI TRI WAHYU Konten khusus Dibaca : 2428