Pemeliharaan Pohon Ayoman di Kabupaten Magelang


Created At : 2021-06-07 00:00:00 Oleh : ADI TRI WAHYU Konten khusus Dibaca : 2428


Man Teman DPUPR Kabupaten Magelang pernahkah teman teman memperhatikan pohon pohon perindang yang ada di sepanjang jalan di pinggir pinggir jalan?

Pohon pohon tersebut dinamai Pohon Ayoman, pohon ayoman sendiri adalah pohon yang ditanam sebagai peneduh jalan atau yang ditanam di taman dan menjadi milik aset milik Pemerintah Daerah ( Peraturan Bupati  Magelang No 55 Tahun 2015  )

Berikut kriterianya :

Dapat menyerap gas CO2 dan timbal secara lebih, dapat menghasilkan Oksigen, tinggi pohon lebih dari 3 meter, namun tidak lebih dari 12 meter. Di perumahan-perumahan saat ini, biasanya menyediakan halaman untuk area tanaman dengan lebar 3x3 meter, rimbun dengan kerapatan daun yang bisa menutupi sinar matahari, tajuk luas atau mampu menutupi area yang luas, perawatannya mudah, pertumbuhan agak cepat, namun tetap saja harus menunggu sekitar 3 tahun, daunnya tidak mudah rontok. rantingnya tidak mudah patah bila tertiup angin kencang, ranting atau cabang tidak berukuran terlalu besar, karena berbahaya bila tumbang dan menimpa orang yang berada di bawahnya atau genteng rumah, akar kuat menghujam ke dalam tanah sehingga pohon tidak mudah tumbang bila tertiup angin kencang, akar tidak timbul ke permukaan yang dapat merusak lantai dan tembok rumah atau trotoar, serbuk sarinya tidak bersifat alergi bagi penderita asma, disukai burung-burung.

Adapun jenis-jenis pohon yang biasa dijadikan sebagai pohon peneduh baik disepanjang jalan raya maupun di sekitar rumah :

1. Pohon Tanjung. Meskipun batangnya tidak terlalu besar dan terlalu tinggi, namun pohon ini sangat rindang dengan tajuk luas dan tumbuh secara simetris. Daunnya tidak mudah rontok, Rantingnya juga tidak terlalu besar dan tidak mudah patah. Pohon ini bisa mencapai tinggi 15 meter , meskipun sangat jarang ditemui.

2. Ketapang Kencana (terminalia mantaly). Pohon asal Madagaskar ini berwujud ramping, namun memiliki ranting membentang dan bertingkat sehingga tepat untuk dijadikan sebagai peneduh halaman. Ketapang Kencana mampu tumbuh dengan ketinggian mencapai 10 - 20 m dengan batang berdiri tegak dan rapi. Pohon ini juga memiliki ranting ramping yang tumbuh lurus. Daun-daun kecilnya juga subur bergerombol seperti membentuk payung sehingga bisa melindungi tanaman yang ada di bawahnya. Daun pohon ini berwarna hijau terang ketika berumur muda, dan akan tetap terlihat hijau meskipun tengah terjadi pergantian musim. Selain itu, pohon ini juga memiliki bunga berwarna kehijauan dan buah kecil berukuran sekitar 1,5 cm.

3. Pohon Beringin. Pohon beringin mempunyia filosofi kokoh kuat dan mengayomi. Beringin tidak tumbuh ke atas namun tumbuhnya melebar, mengembang dan terkadang kembali ke bawah menjuntai. Itulah mengapa sebabnya pohon beringin ini cocok  dijadikan sebagai pohon peneduh. Tanaman beringin memiliki kemampuan sebagai tanaman konservasi mata air dan penguat lereng alami. Hal tersebut dapat dilihat dari struktur perakarannya yang dalam dan akar lateral yang mencengkeram tanah dengan baik. Beringin merupakan tanaman yang memiliki kemampuan hidup dan beradaptasi dengan bagus pada berbagai kondisi lingkungan. Beringin juga merupakan tanaman yang memiliki umur sangat tua, tanaman tersebut dapat hidup dalam waktu hingga ratusan tahun.

4. Glodokan Tiang (Polyalthia longifolia). Merupakan tumbuhan evergreen yang berasal dari India, umumnya ditanam karena keefektifannya dalam mengurangi polusi suara. Kenampakan pohon ini berupa piramida simetris dengan cabang seperti pendulum dan daun lanset dengan tepi bergelombang. Pohon ini dapat tumbuh hingga mencapai 30 kaki. Akar pada glodokan ini cukup menembus ke dalam, tidak dangkal, tetapi juga tidak menjalar dengan ekstensif yang bisa mengganggu struktur seperti trotoar, jalan dan bangunan di dekatnya. Sehingga selain terdapat di hutan kota, pohon ini biasa ditanam di sepanjang pinggiran jalan sebagai peneduh jalan. Habitat dari tanaman ini terdapat di  Dataran rendah dengan tanah yang gembur.

 

5. Pohon Mangga. Pohon ini paling banyak ditanam di komplek perumahan karena dapat tumbuh dengan cepat, rimbun, buah bisa dimakan, akar ke dalam tanah, tidak merusak lantai dan tembok. Pohon ini umumnya mempunyai tinggi 4-10 meter  karena ditanam dari cangkokan bukan dari biji. Sebenarnya pohon ini bisa tinggi 10-40 meter dengan lebar batang yang cukup besar. Pada saat pertumbuhan, perlu bagi anda untuk memangkas beberapa ranting karena pertumbuhan mereka tidak simetris dan perlu diatur. Beberapa jenis pohon mangga seperti harum manis memiliki sedikit ranting-ranting kecil (kurang rimbun), karena cabangnya sedikit namun tumbuh terus sehingga kadang pertumbuhan cabang melengkung dan turun ke bawah karena tidak kuat menahan beban, apalagi saat berbuah.

6. Pohon trembesi. Pohon ini banyak ditanam sebagai peneduh jalan. Pohonnya besar seperti payung. Akar, batang, dan dahannya sangat besar seperti raksasa pohon yang indah. Usia pohon trembesi bisa mencapai ratusan tahun. Naungan daun pohon trembesi bisa menurunkan suhu udara sekitarnya. Kesejukan itu juga disebabkan pohon trembesi mampu menyerap gas karbon dioksida di udara. pohon trembesi sanggup menyerap 28 ton gas karbon dioksida setiap tahunnya. Sehingga tidak heran jika disepanjang kini ditanami pohon trembesi.

7. Pohon mahoni. Pohon ini cocok dijadikan sebagai tanaman peneduh jalan karena mampu tumbuh hingga puluhan tahun, tidak mudah terkena hama atau penyakit, tidak mudah tumbang dengan struktur kayu yang kuat, tumbuh lurus ke atas dengaan tajuk tinggi di atas batas ketinggian kendaraan. Pohon mahoni selain untuk perindang jalan, sebenarnya dapat juga ditanam sebagai tanaman produksi, hal ini karena kayu pohon mahoni bernilai ekonomis yang sangat tinggi. Kayu pohon mahoni cukup keras, awet dan memiliki motif serta memiliki warna yang menarik.

8. Pohon Kiara Payung yang mempunyai nama ilmiah Fellicium Decipiens, adalah pohon tropis yang berasal dari Afrika Timur dan India Selatan. Meskipun tergolong pohon tropis, orang-orang di luar negeri biasa menyebutnya sebagai Japanese Fern Tree. Pohon ini sangat baik sebagai pohon peneduh di halaman rumah karena selain sangat rindang dan bertajuk luas. Kemampuan menyeap CO2  pun sangat bagus, tingginya dapat mencapai 11 meter, namun yang sering ditemui 4-8 meter saja.

9. Pohon Angsana. Angsana atau yang dikenal dengan nama sonokembang (Pterocarpus indicus), merupakan salah satu pohon asli semenanjung Malaya yang banyak digunakan oleh manusia terutama bagian kayunya. Kayu dari pohon angsana ini memiliki nilai ekonomi yang baik dipasar dunia. Tanaman ini biasanya menghiasi pinggiran jalan raya sebagai pohon peneduh. Tinggi pohon Angsana bisa mencapai 40 meter dan gemang mencapai 350 cm.

10. Pohon Asam Jawa. Tanaman asam jawa memang sangat baik pertumbuhannya didaerah yang memiliki iklim tropis, Tanaman ini di perkirakan berasal dari wilayah afrika timur, penyebarannya hingga asia tropis, karibia dan amerika latin. Di indonesia sendiri, tanaman ini sengaja ditanam untuk keperluan komoditi dan pohon peneduh. Dengan bentuk pohon yang tinggi, rindang, serta berakar kuat, tanaman asem jawa segaja ditanam untuk memperindah lingkungan dan pohon peneduh di jalan-jalan kota dan jalan raya. Pohon asam juga bisa berperan sebagai bahan penghijauan dan untuk menahan angin, bisa juga digunakan untuk memperbaiki kawasan yang gersang dan tandus.

Itulah beberapa jenis pohon yang biasa di manfaatkan sebagai pohon peneduh baik di pekarangan rumah maupun di sepanjang jalan raya. (sumber: http://www.mitrabibit.com)

Di sepanjang jalan kaupaten Magelang pun saat ini banyak pohon pohon ayoman yang tumbuh dengan bermacam macam jenis pohon dan diameter pohon yang bermacam macam.

Dalam pemeliharaannya pohon pohon tersebut dirawat oleh DPUPR Kab Magelang, seperti yang dilakukan oleh Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan DPUPR Kabupaten Magelang pada hari Sabtu 5 Juni 2021 yaitu dengan perapian pemangkasan pohon pohon ayoman di sepanjang ruas jalan Kota Mungkid – Tanjung anom Kalinegoro Mertoyudan.

Pemeliharaan ini dilakukan dengan memaksimalkan peralatan yang bisa menjangkau sampai diatas yaitu dengan crane dan dilaksanakan oleh para tenaga lapangan untuk mencegah tumbangnya atau patahan patahan ranting dahan pohon yang sudah lapuk atau kering yang bisa membahayakan pengguna jalan yang melintas.

Terus Bersinergi dan Tetap Semangat  Man Teman DPUPR Kab Magelang .

GALERI FOTO

Agenda

Forum Perangkat Daerah DPUPR Kab Magelang
Kamis, 11 Februari 2021