Fungsi Sabo DAM di Aliran Sungai Merapi


Created At : 2021-01-28 00:00:00 Oleh : ADI TRI WAHYU Konten khusus Dibaca : 3910

        

    

Man Teman DPUPR Kab. Magelang 3 bulan terakhir ini Gunung Merapi dalam status SIAGA, sehingga diperlukan kesiagaan bagi semua pemangku kepentingan untuk keselamatan warga di sekitar Gunung Merapi terutama warga Kabupaten Magelang di radius 5 km dari puncak Merapi sesuai rekomendasi BPPTKG.

        Man Teman DPUPR Kab. Magelang, akibat dari erupsi merapi salah satunya adalah lahar atau material vulkanik yang berupa pasir dan batu, material ini keluar dan menumpuk di lereng merapi dan akan larut mengalir saat terjadi hujan di merapi.

Aliran material ini akan menaglir ke sungai sungai yang berhulu di merapi, dan terjadilah banjir lahar dingin, dan apabila tidak dikendalikan maka akan terjadi kerusakan, kerugian dan korban baik materi atau jiwa.

Untuk mengurangi resiko bencana dari aliran lahar ini maka dibangunlah Sabo DAM.

        Dari Suhu Twit @kemenPU menyampaiakan di Indonesia SABO DAM mulai dibangun tahun 1930 an, Sabo Dam ini dibangun dalam mengendalikan sedimen dengan cara menahan, menampung, dan mengalirkan material atau pasir yang terbawa oleh aliran dan meloloskan air ke hilir.

Konstruksinya bertingkat dengan penerapan teknologi sabo yang disesuaikan dengan zonanya, di hilir, tengah atau hulu.

Semoga merapi segera turun statusnya, kita semua diberikan keselamatan tetap bersinergi dan berdampingan dengan gunung Merapi.

Tetap Semangat Man Teman DPUPR Kab Magelang!!!


GALERI FOTO

Agenda

Forum Perangkat Daerah DPUPR Kab Magelang
Kamis, 11 Februari 2021