Ketika Sungai / Saluran Irigasi Menjadi Tempat Favorit Pembuangan Sampah


Created At : 2022-03-04 00:00:00 Oleh : ADI TRI WAHYU Berita / Artikel Dibaca : 2448

Sampah...adalah satu kata benda yang setiap hari menjadi kata yang selalu menghiasi dalam kehidupan kita sehari hari.

Baik dengan indera bicara kita, dengan indera pendengar kita indera penciuman kita dan indera penglihatan kita semua tidak terlepas dari kata benda satu ini.

Sampah juga menjadi salah satu permasalahan di hampir setiap wilayah di dunia ini , begitu juga di wilayah Kabupaten Magelang.

Diawali di Januari tahun 2022 ini TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ) Pasuruhan di wilayah kabupaten Magelang ditutup dan lebih selektif dalam penerimaan sampah sebagai akibat overloadnya penumpukan sampah di TPA Pasuruhan ini.

Akibat dari penutupan ini menjadi salah penambahan permasalahan penanganan sampah di semua lapisan masyarakat yang kebingungan untuk membuang sampah.

Himbauan memilah sampah di tingkat rumah tangga atau keluarga adalah salah satu himbauan yang diberikan  pemerintah kepada masyarakat. Dari berbagai jenis sampah yang bisa terurai , tidak terurai dan yang bisa dimanfaatkan kembali untuk bisa dipilah oleh masyarakat sendiri.

Akan tetapi himbauan  ini belum sepenuhnya bisa dilakukan oleh semua masyarakat, hal ini bisa kita lihat dari banyaknya sampah yang masih dibuang sembarangan.

Salah satu tempat yang menjadi idola masyarakat yaitu sungai atau saluran irigasi, pemikiran ketika membuang sampah di aliran air , maka sampah akan ikut dalam aliran air dan hanyut.

Akan tetapi tidak ada pemikiran bahwa semakin banyaknya sampah yang dibuang ke saluran irigasi / sungai ini bisa menumpuk di bagian hilir atau malah bisa menumpuk di satu titik yang mengakibatkan genangan dan luapan air.

Akibat dari genangan atau lupan ini bisa mengakibatkan banjir, tidak teralirinya sawah sawah akibat dari aliran air di saluran irigasi yang tidak lancar, penumpukan sampah yang bisa mengkibatkan bau dan penyakit.

Sebagai contoh Pekan yang lalu tepatnya tanggal  Kamis 24 Februari 2022, DPUPR Kabupaten Magelang Bidang Pengairan bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum,Sumber Daya Air Dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah untuk menangani sampah di saluran irigasi Tangsi tiga bertempat di Desa Borobudur Kecamatan Borobudur dari akibat aktifitas masyarakat yang menjadikan saluran atau sungai menjadi tempat favorit pembuangan sampah.


Saluran irigasi yang dipenuhi dengan sampah mengkibatkan luapan air dari tertumpuknya sampah di beberapa titik sepanjang saluran. Daerah irigasi Tangsi dengan areal 1000 ha ke atas menjadi kewengan Dinas Pekerjaan Umum, Sumber Daya Air Dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah.

Sedangkan areal 1000 ha ke bawah menjadi kewenangan Kab/ Kota,namun demikian karena air  irigasi Tangsi yang menggunakan masyarakat Kabupaten Magelang  maka DPUPR Kabupaten Magelang memliki kewajiban untuk menjamin pelayanan irigasi kepada para petani.

Tidak hanya karena terganggunya saluran irigasi akan tetapi penumpukan sampah juga menjadi salah satu masalah yang mengurangi kenyamanan dimana letak dari saluran ini yang berada di tempat wisata dunia yaitu Kawasan Candi Borobudur.

 

Pembersihan dan penanganan sampah yang dibuang oleh masyarakat ini bukan hanya dilakukan di Daerah Irigasi Tangsi Kawasan Borobudur akan tetapi juga dilakukan di saluran irigasi irigasi Progo Manggis sekunder pasuruhan di sepanjang jalan Soekarno Hatta Kota Mungkid.

Di kawasan Jalan Soekarno Hatta Kota Mungkid yang merupakan Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Magelang juga sering terjadi lupan air akibat dari tumpukan sampah di saluran irigasi.

Petugas Pengairan secara rutin melakukan pembersihan sampah di saluran irigasi tersebut akan tetapi banyaknya sampah yang terus menerus dibuang menjadikan penumpukan volume ssampah yang banyak dan tidak terangkut oleh Dinas yang berwenang sampai beberapa waktu lamanya.

 

 


Upaya pembersihan tumpukan sampah dari hasil pembersihan saluran irigasi dilakukan secara mandiri oleh DPUPR Kabupaten Magelang menggunakan armada Dump Truk yang dalam kesehariannya digunakan untuk menunjang kegiatan Pemeliharaan Jalan di DPUPR Kabupaten Magelang untuk diangkut ke TPA.

Teman Pak D, kesadaran oleh masyarakat sangat berperan penuh dalam mencegah pembuangan sampah ke saluran irigasi / sungai, mengubah pola pikir sangat dibutuhkan di semua lapisan masyarakat, sinergitas untuk penanganan sampah  oleh semua Dinas beserta ASN di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Magelang perlu dilakukan sebagai bentuk pertanggung jawaban menjaga lingkungan terutama kebersihan sungai / saluran irigasi.

Jadi SAMPAH adalah Tanggung Jawab kita semua.

 

 

 

GALERI FOTO

Agenda

Forum Perangkat Daerah DPUPR Kab Magelang
Kamis, 11 Februari 2021